REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bek Mitra Kukar Diego Michiels ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penganiayaan. Semua ini gara-gara hilangnya laptop Diego yang ditinggal di rumah.
Direktur Operasional Mitra Kukar, Suwanto, menceritakan kronologi terjadinya dugaan tindak kekerasan yang dilakukan Diego kepada Hendra Wahyudi (38). Hendra merupakan satpam Perumahan Pandan Harim Hills di Samarinda, tempat Diego tinggal.
Kronologinya, jelas Suwanto, berawal ketika Diego hendak berlibur ke Jakarta saat jeda kompetisi. Diego saat itu ingin membawa semua barang-barang pentingnya. "Namun saat packing, ternyata tas dia tidak muat untuk membawa laptop. Sehingga laptopnya ditinggal dirumah," kata Suwanto kepada Republika.
Sekembalinya ke rumah pada Jumat (16/5) dinihari , Diego seketika emosi ketika mengetahui laptopnya hilang. Diego pun langsung mengarahkan dugaan kepada Hendra. Di saat itu pula, Diego diduga melakukan aksi penganiayaan.
Hendra, jelas Suwanto, sebenarnya satpam perumahan. Namun, sudah cukup lama dipercaya untuk membantu dan menjaga salah satu rumah manajer Mitra Kukar, Ronny Fauzan, yang ditempati Diego.
"Jadi kunci rumah yang pegang si Hendra. Hendra juga sering membantu membawa pakaian kotor untuk di laundry, juga bersih-bersih rumah," jelas dia. "Diego emosi karena banyak hal-hal privasi di laptopnya," tambah Suwanto.
Terima Kasih Bom-Bom-Car ( ^.^ )