Tips Agar Tanaman Cabe Merah Dan Montok
Begitu pun dengan tanaman cabai (dan mungkin tanaman lainnya..?), saat pertumbuhan awal bermasalah, maka peluang masalah akan lebih besar lagi saat tanaman beranjak dewasa nanti.
Tanaman muda yang bermasalah, misalnya kerdil atau “malnutrisi”, bukan hanya lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit melainkan juga produktivitasnya bisa sangat rendah atau tak bisa diharapkan.
Tanaman dengan kasus seperti ini, seringkali membuang-buang waktu, biaya, dan tenaga untuk merawatnya.
Sebaliknya, tanaman muda dengan pertumbuhan yang baik dan sehat akan menunjang pertumbuhan yang baik pula saat tanaman dewasa. Jika pertumbuhan yang sehat ini terus terjaga dari waktu ke waktu, dengan artian perawatan dilakukan secara telaten, asupan nutrisi/makanan terpenuhi dengan baik
(sesuai perkembangan usianya), dan penanganan hama dan penyakit dilakukan dengan benar, maka jangan heran bila tanaman tumbuh pesat dan produktivitasnya tinggi.
Untuk tanaman cabai merah, Sahabat mungkin akan mendapati tanaman dengan postur yang tinggi, 2 meter bahkan lebih, dengan tingkat hasil panen yang besar. Pada sejumlah kasus yang kami dapati, tanaman cabe merah kategori subur dan sehat bisa menghasilkan panen 2 kg lebih per pohon. Tentu, jumlah ini sangat besar, berlipat dari kelaziman yang didapat petani cabai saat ini yang notabene untuk menghasilkan panen total 1 kg saja susahnya minta ampun.
Tanaman cabai muda, seharusnya memiliki vigor yang perfect — berbatang kokoh dan tebal, berdaun montok, lebar, tebal, lentur, hijau segar, cabang samping (lateral) banyak, dan postur bongsor alias tinggi. Bila kita terjemahkan ke bentuk gambar, kira-kira penampakannya akan seperti pada gambar-gambar kami ini.
Bila Sahabat senang memperhatikan pertumbuhan tanaman cabai Lihat Tips berikut ini :
A. TanamanMuda yang bermasalah umumnya memiliki ciri-ciri fisik berikut ini:
1. Penampakan batang utama tipis, mudah patah, dan berwarna tak lazim (biasanya merah keunguan)
2. Postur tanaman kerdil/pendek
3. Daun tipis dan mudah koyak, atau tebal namun kaku, berwarna gelap/kurang menarik, ukurannya kecil-kecil
4. Pertumbuhan cabang/tunas dan pucuk sangat minim, lambat
5. Menjelang usia dewasa, tanaman terlambat berbunga dan dengan jumlah bunga yang sedikit Mudah “KO” saat terserang penyakit dan hama
Lantas, apa kiat-kiatnya agar tanaman cabai kita tumbuh melesat di fase-fase awal ini? Apa tips-tipsnya…??
Sebetulnya tidak ada resep yang terlalu unik untuk sekedar menghasilkan pertumbuhan yang bongsor pada tanaman cabai di usia muda. Saya sering bereksperimen menanam cabai baik di lahan pertanian maupun di pekarangan rumah. Sekarang saya mau berbagi pengalaman tersebut dengan Sahabat. Pada intinya, hal yang harus Sahabat perhatikan:
B. Memilih Lahan dan Tanah
1, Kondisi tanah harus baik dan sehat.
Tanah adalah tempat berpijak tanaman, tempat di mana tanaman hidup dan makan sepanjang waktu. Saat kondisi tanah tidak mendukung, maka jelas tanaman akan hidup “merana”.
2. Tanah dengan porositas yang buruk :
(misalnya terlalu padat atau liat) akan menghambat perkembangan akar tanaman, yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman lambat karena asupan makanan terbatas. Pun tanah yang asam (pH rendah) atau terlalu basa (pH tinggi), akan sangat mempengaruhi daya serap tanaman terhadap makanan.
3. Tanah yang asam atau sebaliknya basa ibarat perut kita yang sakit/mules.
Saat perut mules, mana bisa usus-usus kita menyerap makanan dengan baik? Begitu pun tanaman tidak bisa secara optimal menyerap unsur-unsur hara melalui akarnya. Hal-hal inilah yang sering dianggap sepele oleh kebanyakan petani, padahal hal-hal tersebut seringkali menjadi faktor utama kenapa tanaman Sahabat tumbuh merana dan kerdil, meskipun sudah dipupuk secara rutin dan dengan pupuk yang dianggap jempolan. Jadi, betapa penting untuk mengkondisikan tanah/media tanam supaya sehat dan nyaman bagi tanaman, bukan sekedar banyak makanan di dalamnya!.
4. Jaga kelembapan dengan tepat.
Tanaman cabai, bisa sakit atau bahkan mati bila terlalu banyak asupan air. Namun, pertumbuhan tanaman cabai akan terhambat dan juga bisa mati bila kekurangan air. Jadi, pastikan kelembapan tanah/media tanam cabai Sahabat selalu terjaga dengan baik: tidak terlalu basah, tidak pula kekeringan. Saat tanaman tergenang air, misalnya kebanjiran, bisa kita ibaratkan manusia yang tenggelam, tidak bisa bernafas, yang pada akhirnya innalillahi.
5. Sinar matahari, harus full. Ini wajib.
Tanaman cabai akan tumbuh optimal saat menerima pasokan sinar matahari dari pagi sampai petang, di mana fotosintesis akan berjalan dengan baik. Saat tanaman muda ternaungi atau kurang mendapatkan sinar matahari, misalnya karena banyak pepohonan besar di sekitarnya, pertumbuhan tanaman akan abnormal, umumnya tumbuh meninggi namun dengan batang yang tipis dan lemah, daun sedikit, percabangan minim, dan produksi bunga/buah saat dewasa nanti sangat rendah.
6. Tidak memberikan asupan pupuk kimia (NPK, dkk.) terlalu tinggi.
Ingat bahwa pupuk kimia berbeda karakter dengan pupuk organik (semisal kompos). Saat kita memberikan pupuk kimia terlalu tinggi, tanaman bisa langsung sekarat, “terbakar” dalam hitungan jam atau bahkan menit. Selain itu, ingat pula bahwa pupuk kimia yang berlebihan akan menyebabkan unsur-unsur hara saling “mengunci” satu sama lain. Ini artinya tanaman tidak bisa menyerap unsur-unsur tersebut dengan baik.
7. Berikan pupuk sebagai pupuk dasar,
jangan berikan kotoran hewan. Ini betul. Sama dengan manusia, tanaman juga paling tidak suka dikasih kotoran hewan Selain baunya busuk, kotoran hewan juga mengeluarkan gas beracun amoniak yang mengganggu kesehatan manusia, dan juga tanaman. Selama ini, kita beranggapan bahwa kotoran hewan, kambing, sapi, kelinci dan kawan-kawan sangat bagus untuk kesuburan tanaman.
C. Kotoran sebagai Pupuk Kandang.
Ini salah kaprah, karena tanaman sejak jaman nabi Adam juga hanya membutuhkan pupuk, bukan kotoran. Nah, biar kotoran-kotoran tersebut disantap lahap oleh tanaman, maka terlebih dahulu harus kita “sulap” menjadi pupuk, dengan cara DIKOMPOSKAN. Sanggup??? Ini yang berat bagi para petani Indonesia.. malas bikin kompos!! :)
Berikan pupuk susulan secara rutin
Berikan rangsangan dengan “suplemen” yang tepat.
Tangani hama dan penyakit dengan benar.
Lakukan perawatan secara rutin dan baik.
Sekarang mari tengok tanaman cabe kita seminggu kemudian, yakni usia 28 hari. Ini berarti telah dua kali penyemprotan POC BMW, karena kami menyemprotnya seminggu sekali, sejak usia 14 hari. Nampak bahwa tanaman semakin tinggi, sekitar 40-45 cm. Diperkirakan pertambahan tingginya sekitar 10-15 cm dalam waktu seminggu. Pertumbuhannya memang pesat, dengan daun yang lebat, lebar, lentur dan tebal. Warna hijau kebiruan yang menarik.
Sudah mulai nampak bakal-bakal bunga di setiap ketiak percabangan. Dengan sentuhan POC BMW, alhamdulillah tanaman cabai biasanya lebih cepat berbunga dengan didukung pertumbuhan tanaman yang seimbang.
Berdasarkan laporan dari pengalaman mitra-mitra kami di berbagai daerah, POC BMW juga memberi pengaruh yang besar pada munculnya tunas-tunas samping pada tanaman cabai.
tulah secuil tips untuk menghasilkan tanaman cabai yang subur di awal pertumbuhan. Coba sahabat praktekkan sendiri di wilayah masing-masing. Jangan malas untuk mengikuti pentunjuk-petunjuk yang diberikan, meski memang pada prakteknya.
Demikianlah info Tips dan cara menanam cabe dengan baik,
Semoga Bermanfaat bagi anda,selamat Mencoba......
Terima kasih Bom-Bom-Car ( ^.^ )