Brebes... Rais Aam Jami’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An Nahdliyah (Jatman) Habib Luthfi bin Yahya menegaskan agar para tim sukses menyudahi black campaign (kampanye hitam). Pasalnya hanya akan memperkeruh suasana dan tidak elok bagi bangsa Indonesia yang memiliki peradaban.
“Tidak ada untungnya black campaign, karena hanya memecah belah umat,” kata habib saat mengisi mauidlatul hasanah pada Istighosah Manaqib Kubro JJatman Se-Jateng, di Pendopo Bupati Brebes, Sabtu malam (31/5).
Kalau mulut dibiasakan ngomong yang tidak baik, maka terus menerus berbuat tidak baik. Memilih presiden adalah hal yang baik maka harus dilakoni dengan yang baik-baik. “Mulut ini harus terus menerus pembiasaan yang baik dengan dzikir, maka yang keluar pun otomatis akan baik, damai,” ujarnya.
“Jangan lagi-lagi ribut-ribut akibat perbedaan pilihan. Pileg ribut, pilpres ribut, lalu kapan akan membangun?” tanyanya.
Habib mengingatkan, kalau yang diucapkan ingon-ingon (binatang) maka di saat sakaratul maut yang diucapkan juga hewan berkaki empat, bukan kalimatullah.
Terkait pemilihan presiden, Habib menyarankan agar patuh pada pimpinannya, gurunya. “Apa jare imam, gak usah ribut-ribut,” tandasnya.
Namun imam, para pimpinan, kiai, imam juga harus mampu memberikan contoh yang terbaik sehingga keteladanannya bisa dipertanggungjawabkan. Jangan malah saling mencela antara satu dengan yang lainnya. “Kedamaian harus diciptakan untuk mencapai negara yang baldatul toyibatun warobun ghofur,” pungkasnya.
Manaqib Kubro dibuka Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo pada siang harinya. Dalam sambutannya gubernur mengajak kepada seluruh warga Jateng untuk melakukan revolusi mental. Revolusi mental perlu dilakukan karena sudah pada ambang batas toleransi. Berbagai kegiatan yang salah dianggap lumrah. Seperti kasus pungli jembatan timbang yang menyimpang dianggap hal biasa.
Ketua Panitia H Emastoni Ezam SH MH menjelaskan, Manaqib diikuti 20 orang per Syu’biyah (tingkat cabang), 5 Muslimat Thariqah dan 3 Matan (Mahasiswa Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An-Nahdliyyah). Namun, sebagaimana umumya kegiatan NU maka yang datang melebihi dari undangan resmi. “Yang diundang sekitar 1000, tapi yang datang bisa mencapai 2000 peserta,” kata Toni.
Dalam kegiatan Jatman akan diisi dengan sidang-sidang Komisi antara lain Komisi organisasi bertempat di Pendopo, Komisi Bahtsul Masail (Pesantren Assalafiyah II), Komisi Muslimat Thariqah (MTs N Model) dan Komisi Matan (Gedung PKK).
Kegiatan yang berlangsung 30-31 Mei 2014, selain Habib Luthfi mauidlatul hasanah juga disampaikan Ketua PBNU KH Said Aqil Siroj. (NUOnline/Wasdiun/Abdullah Alawi)
Terima Kasih Bom-Bom-Car ( ^.^ )