TIPS MEMBESARKAN IKAN GURAME DI KOLAM TANAH

Kegiatan pembesaran merupakan lanjutan dari pendederan. Benih dari pendederan akan dibesarkan hingga mencapai ukuran konsumsi dengan bobot rata-rata 500 g/ekor. Namun, ada juga konsumen tertentu yang menginginkan gurami berukuran di ata 1 kg/ekor. Tahap pembesaran dimulai dari benih sebesar korek api atau benih ukuran 7-8 cm hingga mencapai ukuran konsumsi.

Pembesaran Ikan Gurame di Kolam Tanah


Kolam yang digunakan adalah kolam tanah yang berpematang tembok atau tanah. Ukuran kolam yang digunakan 100-500 m2 dengan kepadatan tebar 20 ekor/m2. Tinggi air dalam kolam 70 cm dengan debit air yang masuk ke kolam 15-20 liter/menit.

1. Persiapan kolam

Persiapan kolam diawali dengan pengeringan selama tiga hari hingga tanah tampak retak. Artinya, tanah sudah benar-benar kering dan bebas dari bibit penyakit. Pada pintu pemasukan dan pengeluaran air sebaiknya dipasangi saringan air untuk mencegah masuknya binatang yang dapat menjadi hama bagi gurami. Kolam perlu dipupuk dengan pupuk kandang dari kotoran ayam yang sudah kering sebanyak 500 g/m2, dan kapur sebanyak 25 g/m2.

2. Perawatan dan pemberian pakan

Perawatan sehari-hari pada tahap pembesaran hampir sama dengan tahap pendederan. Pakan buatan berupa pelet yang mengandung 25% protein diberikan setiap harinya sebanyak 1% dari total bobot benih. Frekuensi pemberiannya 2-3 kali, yakni pukul 07.00, 11.00, dan 13.00. Sementara itu, pakan tambahan yang diberikan berupa daun sente. Pakan tambahan ini diberikan setiap hari pada pukul 17.00 sebanyak 10% dari total bobot benih.

3. Lama pembesaran

Untuk menghasilkan gurami sebesar bungkus rokok atau 10-12 ekor/kilo dibutuhkan waktu 75-100 hari. Gurame sebesar ini sudah dapat dipanen dan dijual atau dibesarkan lagi sampai 90-100 hari hingga mendapatkan gurame konsumsi ukuran 500 g/ekor.

4. Pengaturan pada kolam berukuran besar

Jika dibandingkan kolam pembesaran yang berukuran besar, misalnya di atas 500 m2 kepadatan gurami perlu dikurangi hingga menjadi 10 ekor/m2. Selain itu, tinggi air juga dinaikkan menjadi 80 cm, dan debit air masuk 20 liter/menit. Pakan buatan diberikan dua kali sehari, yakni pukul 08.00 dan 13.00. Pada kolam yang luas, kandungan protein pada pelet yang diberikan cukup 20% dari bobot ikan. Daun sente yang diberikan pada sore hari pukul 16.00. Permanen gurami yang dibesarkan di kolam tanah dilakukan dengan mengeringkan sebagian air kolam. Setelah itu, gurami dipanen dengan menggunakan jaring.

Pembesaran Ikan Gurame dalam Bak Semen

Pembesaran dalam bak semen dilakukan jika lahan terbatas. Namun, pembesaran dalam bak semen relatif lebih terkontrol dibandingkan dengan di karamba jaring apung atau di kolam tanah. Ukuran bak semen biasanya 4 x 4 m dan tinggi 1,75 m dengan tinggi air 150 cm. Pemakaian bak yang lebih kecil dapat membahayakan kondisi gurami karena akan berebut pakan dan oksigen dengan gurami lainnya. Selain itu, tubuh gurame dapat rusak akibat terlalu sering terjadi gesekatan dengan dinding kolam.

1. Penebaran benih

Penebaran benih dilakukan pada pagi atau sore hari saat cuaca teduh dan suhu stabil. Padat tebar benih 7 ekor/m2 untuk benih ukuran 100 g/ekor. Selama masa pemeliharaan, benih diberi pakan berupa pelet yang mengandung 25-30% protein. Pakan tersebut diberikan dengan dosis 3% dari total bobot benih. Pemberian pakan dilakukan secara bertahap saat pagi, siang, dan sore hari. Jika gurami masi terlihat ingin makan, pemberian pakan dapat ditambah intensitasnya.

2. Pemberian pakan dan perawatan

Pakan sebaiknya diberikan sedikit demi sedikit, supaya dapat disantap dengan baik oleh gurame. Gurame yang telah kenyang biasanya akan meninggalkan lokasi penebaran pakan. Selain pelet, gurami juga diberi pakan tambahan berupa daun sente, daun singkong, daun pepaya, daun genjer, atau daun kangkung. Kebersihan kolam harus dikontrol dengan baik untuk mencegah hama dan penyakit yang dapat mengganggu kesehatan ikan. Ikan yang terserang penyakit segera dipisahkan di kolam karantina dan segera diobati.

3. Lama pembesaran

Lama sama sepeti pembesaran di kolam tanah, untuk menghasilkan gurame sebesar bungkus rokok atau 10-12 ekor/kilo dibutuhkan waktu 75-100 hari. Benih sebesar ini sudah dapat dipanen dan dijual atau dibesarkan lagi sampai 90-100 hari hingga mendapatkan gurame konsumsi ukuran 500 g/ekor. Pemanenan gurame di bak semen sama dengan pemanenan di dalam kolam tanah.

Pembesaran Ikan Gurame di Jaring Apung

Pembesaran dengan jaring apung atau karamba dapat dilakukan di danau dan waduk atau rawa. Jaring apung dibuat berbentuk bujur sangkar dan diletakkan di danau, rawa, atau waduk yang kondisi airnya baik dan tidak tercemar limbah beracun. Pembesaran gurami di jaring apung biasanya menggunakan jaring berukuran 1 x 1 x 1 m3 hingga 9 x 9 x 2 m3.

Cara pembuatan jaring apung sebagai berikut.

1. Siapkan sarana penunjang berupa drum plastik, pipa paralon ukuran 2 inci, pemberat 50 kg, papan ukuran 3 x 40 x 400 cm, serta tambang plastik berdiameter 0,5 inci.

2. Bentuk jaring apung sesuai ukuran dengan mengatur ikatan tali pada tonggak bambu.

3. Kantong jaring dipasang pada kerangka pada kerangka rakit saat akan ditebari ikan. Pasang kantong jaring dalam posisi yang mantap atau tidak bergeser-geser.

4. Jaring dibenamkan sedalam sekitar 30 cm dalam perairan dan mencuat sekitar 1 m di atas permukaan air.

5. Bagian dalam jaring diberi racun dari bahan saponin dengan dosis 10 g/l air untuk menbunuh hewan liar dan ikan pemangsa lainnya. Setelah aman, siap untuk ditebari benih.

Selama masa pemeliharaan, benih diberi pakan berupa pelet yang mengandung 25-30% protein. Pakan tersebut diberikan dengan dosis 3% dari total bobot benih. Pemberian pakan dilakukan secara bertahap saat pagi, siang, dan sore hari. Setelah mencapai ukuran konsumsi, gurami hasil pembesaran di jaring apung sudah dapat dipanen. Pemanenan dilakukan dengan mengangkat salah satu sisi jaring sehingga gurami berkumpul pada sisi yang lain. Penangkapan dilakukan dengan menggunakan seser.

Demikian Info dari kami.... Selamat mencoba

       Terima Kasih......    Bom-Bom-Car     ( ^.^ )

Leave a Reply